Kamis, 09 Februari 2017
The Queen
Bisa dicek kok semuanya.
Tidak ada yang memperhatikan bahwa aku menyebut daerah asal perempuan itu, di thread kenalan dia, saat dia belum berinteraksi seperti sekarang dengan orang2. Well, actually sekarang juga dia hanya berinteraksi dengan beberapa orang tertentu.
Dia menjawabku sekedarnya.
Tidak seperti reaksi normal seseorang yang tiba2 dikenali oleh orang lain di sebuah komunitas yang baru. Exciting, kaget, dan cari tau bisa kenal di mana.
Tidak bereaksi seperti reaksinya kepada teman yang lain, sama2 ketemu di forum itu, saat melihat ada kemungkinan mereka satu almamater tapi ga seangkatan.
Aku melihat reaksinya seperti sebuah respon, OK you know me, stop di situ. don't cross the line. As long as gw ga ganggu lu, lu juga jangan ganggu gw.
Kurang lebih seperti itu.
Tapi sayang, tanpa dia sadari, justru dia cross my line.
Dan andai saja dia tidak punya banyak catatan buruk di dunia maya, aku juga tidak akan bereaksi berlebihan dengan emosi naik sampai ubun2.
Beruntungnya aku, ternyata bukan aku satu2nya yang mengenal dia di forum. Haha.
Salah seorang dokter perempuan mengenali gaya bahasanya, dan langsung nembak, kamu anak forum ini yah?
Ga mau mengaku. Katanya hanya join forum itu buat baca2 saja.
Helloww? Forum anggotanya ribuan orang yang aktif seperti itu, kalau hanya baca2 lalu darimana bu dokter kenali gaya bahasa kamu mbak? hahahahaa.
Tapi sama seperti semua orang yang mengenal kamu, kami semuanya bersikap biasa saja.
Selama tidak membahayakan diri kami tentu saja, tidak akan ada kok yang meneriakkan jati diri sesungguhnya kamu di situ.
Semua tau bahwa dia berbohong. Dan kami pura2 saja tidak mengetahuinya.
Mengaku sudah bertahun-tahun ga main FB, lalu? Foto dirimu yang kamu upload bulan lalu itu asalnya darimana? Hahahahaha...
Tapi walau bagaimanapun, beberapa player yang hari ini sudah bertobat yang join di situ, mulai sebel juga.
Berkali2 disindir, ga mempan. Seperti ga mengerti saja. Atau memang tidak mengerti kalau sementara disindir dengan sangat kasar? Wakakakakakaka.
Lucu sekali melihat dia dikeroyok dan masi pura2 polos.
Lucu dan muak.
C'mon, aku tau kok siapa kamu.
Nama aslimu saja aku tau, saat postingan kamu belum sampai 10 di forum di mana aku jadi adminnya.
Dan bukan hanya itu saja :)
Aku juga tau bahwa kamu ular berbisa.
3 orang teman cowokku di surabaya, dan 1 di jakarta, jadi korban kamu kan?
Jadi korban dengan cara yang paling tidak etis yang perempuan bisa lakukan.
Kamu ga tau kalau aku tau hal itu.
Karena kamu pasti ga akan menyangka bahwa Queen of Medsos yang kejam (julukan kawan2 online dulu) itu sekarang justru jadi admin dengan penampilan bitchy di forum.
Kamu juga ga tau kalau salah satu di antara kawan ngobrol kamu di forum itu, dulu adalah cowok yang kamu gila2i, yang bikin kamu bikin video telanjang bugil, hahahahha... masi ingat?
Lalu sekarang, sok cari obat diet buat ngurusin badan? Ngakak aku bacanya.
Kamu memangnya segemuk apa?
Modus oh modus. Biar ada sesuatu sebagai bahan pembuka pembicaraan. Hahahaha.
Oh maaf, aku salah.
Kamu memang serius ingin menurunkan berat badan.
Karena ga mau terlihat seperti orang yang baru saja kamu bantai di sebelah.
Tu cewek belum lama kamu hina karena perutnya berlemak, dan bikin video telanjang yang dikasi ke cowoknya, yang heboh luar biasa belum lama ini.
Dan di sebelah, beberapa cowok polos (atau cowok sok cari kesempatan), lagi ngejar2 kamu minta video telanjang juga, dan kamu jawab, mau ngurusin badan dulu. Huwakakakakaka..
Kamu memang sangat menikmati semua perhatian nakal para cowok saat kamu post cuplikan video telanjang di medsos pribadimu, hahahaha.
But you just cross the Queen's line, girl.
Andai yang kamu pm2 itu orang lain, ceritanya akan jadi berbeda.
I will not care what will you do di forum itu, aku tidak suka mencampuri.
Selama tidak melanggar aturan forum, dan selama tidak membahayakan forum, silahkan saja.
Kalau ada cowok tolol yang terpikat dengan pencitraanmu yang manis polos, seperti tidak tau apa2, dsb itu, itu urusan cowok itu.
Anggaplah memberi dia pengalaman seperti apa love fraud di inet itu.
-------------------------------
Tapi situasi berubah.
Orang yang mau aku "jaga" dari bisa ular kamu, justru memilih melempar aku keluar dari pertandingan dengan mengatakan aku childish karena mencampuri URUSAN ORANG.
Aku peka dengan perkataan.
Aku tidak suka berbicara dengan bahasa kiasan, dan aku juga tidak suka mendengar A untuk hal yang sebenarnya B.
Kalau aku mendengar A, aku akan memahaminya sebagai A.
Perkataan itu aku artikan sebagai, yang mau aku "jaga" memutuskan untuk membangun batasan.
Bahwa aku bisa mencampuri banyak hal dalam hidupnya, kecuali URUSAN pribadinya dengan kamu.
Bahwa aku bisa mengetahui isi percakapannya dengan siapapun juga, kecuali percakapannya dengan kamu.
Dan itu membuat aku sangat sangat terluka.
Karena tidak suka aku mencampuri URUSAN ORANG itu, aku DIPERMALUKAN di depan semua manajemen.
Usahaku untuk mengontrol hal yang harus dikontrol di forum, malah diperlakukan seperti itu.
Mau taruh di mana mukaku?
Oh tapi aku tau.
Aku dipermalukan saat melakukan apa yang harus dilakukan sebagai seorang admin, tindakanku tidak disetujui dengan nyata2, karena apa yang aku lakukan,
bertentangan dengan satu2nya yang bisa dilakukan si ular berbisa di dunia online:
menciptakan kekacauan.
Karena dia senang berbicara seenaknya dalam sebuah diskusi, melenceng ke mana2 sehingga orang2 yang mau mencari pengetahuan kesulitan mencerna....
dan aku memutuskan untuk memberi himbauan agar itu tidak terjadi lagi...
tapi rupanya karena itulah aku dipermalukan.
Aku sangat sangat terluka, dan aku menangis sepanjang hari, karena aku tidak bisa percaya bahwa kamu bisa melakukan hal yang seperti itu padaku.
Berapa lama kamu kenal dia?
Tapi rupanya it doesn't matter.
Yang membuat aku akhirnya menyadari, aku tidak pernah berharga buat kamu.
Semua yang pernah terjadi selama ini tidak pernah berarti apa2.
Aku terlalu delusional.
------------------------------------
Aku memutuskan untuk membiarkan saja dia.
Terserah kalau yang lainnya ingin melakukan apapun.
Aku melihat beberapa sudah mulai gerah :D
Kabar terakhir, dia mulai melancarkan aksi mogok. Hahahaha.... modus.
Pura2 sakit hati dengan sarkastiknya salah satu temen.
Sementara The Queen dan para punggawa hanya ngakak. Itu bukan sarkastik, girl.
Kalo teman yang satu itu sarkastik, ular berbisa seperti kamu pun bisa bunuh diri.
Yeah, buat sekarang, I don't really care. Hati sudah membeku, dan es nya sangat padat.
The Queen tetaplah The Queen.
Tidak menghadapi ular berbisa pun, aku tetap Ratu.
Rabu, 08 Februari 2017
Bat Sheva - imported
Namanya Bat Sheva.
Lebih dikenal dengan Batsheba, istri Daud. Oh well, yes, istri Uria.
Perempuan ini sangat sangat luar biasa menarik perhatianku, sama besar dengan Esther dan Maria.
Kemarin bicara sama seorang teman, dan aku bilang sama dia,
bagaimana kalau kita mencoba melihat Batsheba bukan sebagai kisah Alkitab dulu?
Gimana kalo kita lihat si Batsheba kayak kita lagi menganalisa peristiwa sejarah, atau lagi mengupas kisah kerajaan2 sama seperti game of thrones misalnya?
Walau bagaimanapun, Batsheba dan Daud adalah kisah nyata sejarah, dan juga kisah nyata kerajaan2 :D
Sama sekali bukan karena kurang menghargai Alkitab, tapi justru dengan memegang teguh itu adalah kisah Alkitab, kita secara tidak sadar tidak akan bebas membedahnya. Pincang karena keyakinan.
Mengerti atau tidak maksudku, tidak mengapa.
Toh semua tulisan di blog ini tidak dimaksudkan untuk dibaca oleh siapapun juga.
Ini hanya untuk ku nikmati sendiri, sebagai wadah stress releasing, LOL.
Suatu kali... Batsheba mandi di tempat terbuka.
Kita berasumsi itu terbuka. Karena Daud bisa melihatnya dari atas.
Kita berasumsi juga bahwa tempat dia mandi, jaraknya sangat dekat dengan tempat di mana Daud berada.
Kalau cukup jauh, bagaimana Daud bisa melihat dia mandi?
Apakah tidak aneh Batsheba berada begitu dekat dengan lokasi Raja berada, dan bisa bebas mandi di tempat terbuka?
Lokasi di mana Raja berada, ada di tengah2 pengawalan yang sangat ketat, karena saat itu adalah masa berperang bagi Israel.
Tidak mungkin seorang perempuan bisa mandi di tempat terbuka di tempat yang sedekat itu dengan keberadaan Raja.
Dan ingatkah kalo kita sedang bicara tentang israel? negara dengan adat timur tengah, dengan penutup kepala, dan pakaian hingga ke mata kaki?
Mereka tidak mengenakan tank top dan rok mini.
Memperlihatkan aurat di tempat terbuka, menurut taurat hukumannya adalah mati.
Hanya seorang perempuan gila yang nekat mandi di tempat terbuka, dalam jarak yang sangat dekat dengan kediaman Raja, di tengah situasi peperangan!
Atau, seorang perempuan jenius yang sudah merencanakan semuanya.
Batsheba adalah anak Eliam, seorang yang merupakan bagian dari 30 perwira daud.
30 perwira daud ini adalah sebuah pasukan khusus dengan keahlian yang luar biasa menakjubkan.
Disebutkan tentang 30 perwira ini, bahwa 1 orang dari antara mereka mengejar 300 orang musuh.
Merekalah orang2 yang ada di sekeliling daud setiap waktu.
Orang2 terdekat daud di pemerintahannya.
Dan Eliam, adalah anak dari Ahitofel... seorang penasihat terbesar di jaman pemerintahan raja daud.
See?
Sekarang jelas mengapa batsheba bisa berada begitu dekat dengan keberadaan Raja.
Dia punya akses di situ!
Dia juga tau bahwa daud ada di situ.
Daud melihat dia. Dan sebelum menyuruh orang memanggil batsheba, daud bertanya pada orang di sebelahnya, siapa perempuan itu.
dijawab, istri uria orang het itu, anak Eliam bin ahitofel.
hah.
tidak mungkin daud tidak kenal Eliam dan Ahitofel :)
dia menyuruh orang membawa batsheba kepadanya, ditiduri.
well, itu adalah perbuatan bodoh, bisa menjadi penghinaan pada Eliam dan Ahitofel.
Aku pribadi sangat yakin bahwa berbeda dengan pandangan banyak orang, aku yakin Daud tidak semesum itu.
Dia tidaklah tipe pria yang tidak bisa mengendalikan napsu-nya.
Dia bukan pria bodoh yang bisa melakukan stupid things hanya karena terangsang melihat wanita mandi.
Dia Raja bukan?
Dia bisa mendapatkan perempuan yg mana saja.
Kenapa harus berurusan dengan penasihatnya, perwira hebatnya, dan kepala pasukannya?
Kecuali.......
Daud tau, bahwa perempuan itu sangat menakjubkan.
Kecuali daud tau, batsheba memiliki banyak hal yang dia inginkan, bukan hanya sex, yang tidak bisa diberikan oleh perempuan2 yg lain, bahkan oleh perempuan2 yang dia cintai sejak masa mudanya.
Perempuan jenius, yang merupakan satu2nya perempuan yang layak mendampingi daud di tahtanya.
Ingat, dari begitu banyaknya kisah cinta daud, yang menjadi Ratu Israel adalah Batsheba, perempuan yang berasal dari kata banyak orang kristen "perzinahan".
bahkan Salomo yg hebat itu pun, adalah anak Batsheba! ;)
Daud begitu menginginkan Batsheba, sehingga dia rela menghadapi penasihat dan perwiranya.
Kita lanjutkan dulu skenarionya.
Daud meniduri batsheba.
when it's done, ya harusnya it's over donk.
Daud Raja.
kalo batsheba hanya sekedar seorang perempuan pemuas napsu, yg ingin ditiduri daud karena daud terangsang liat dia mandi, kisah akan segera berakhir.
apa susahnya daud membungkam mulut orang2?
apa susahnya daud kembalikan aja tu perempuan like a garbage?
kenapa susah2 memikirkan cara untuk menyingkirkan suaminya, supaya daud bisa menikahinya?
lha, one night stand cukuplah.
kalo pun ujung2nya dinikahi karena daud is a very good guy, ingin bertanggungjawab karena anak, ya nikahi saja, beri batsheba status, dan selesai.
kenapa justru bukan perempuan2 dari masa muda daud, yang dampingi dia dari dia bukan siapa2, dari dia diburu saul, ga bisa makan, hidup menderita di padang, para wanita setia itu yang diambil daud menjadi Ratu?
Kenapa justru Batsheba?
pernah baca cerita di saat Daud sudah tua dan sakit2an, dan anak2 daud mulai mengumpulkan pendukung untuk menjadi raja?
pernah baca bagaimana batsheba menguasai politik istana, dengan menggandeng nabi besar Israel, yg notabene adalah nabi yang menegur keras daud saat berzinah dengan batsheba, dan membujuk (atau memaksa?) daud menandatangani surat yang menyatakan Salomo, anak Batsheba lah yang akan menjadi Raja?
Yes, Bat Sheva is beautiful, intelligent, and a political animal.
Mengatasi Masalah dengan Menghapus Memori, Mungkinkah? - tulisan salah satu mentor
Artikel
ini terinspirasi dari diskusi dengan salah satu Sahabat FB tentang
proses terapi yang ia jalani dalam upaya mengatasi masalah cemas dan
takut. Sahabat ini telah menjalani tiga sesi terapi dengan dua terapis
berbeda.
Menurut
Sahabat ini, teknik terapi yang digunakan terapis adalah "menghapus"
memori kejadian yang membuat ia tidak nyaman atau mengalami emosi
negatif, dalam hal ini perasaan cemas dan takut.
Teknik
yang digunakan kurang lebihnya seperti ini. Sahabat ini diminta fokus
menatap bola lampu yang menyala, untuk beberapa saat, lalu memejamkan
mata. Saat mata terpejam, muncul bayangan cahaya di pikiran. Bersamaan
dengan munculnya bayangan cahaya ini, ia diminta mengingat kejadian yang
membuat ia merasa tidak nyaman, dan menghubungkan kejadian ini dengan
bayangan cahaya lampu di pikirannya. Selanjutnya, memori kejadian ini
disugestikan untuk ikut pudar dan akhirnya hilang dari pikirannya, sama
seperti bayangan cahaya lampu yang juga hilang dari pikirannya. Proses
ini dilakukan beberapa kali. Usai terapi, menurut Sahabat ini, memorinya
tidak hilang, tetap ada, dan ia tetap merasa cemas dan takut.
Logika
di balik teknik terapi ini benar yaitu bila memori kejadian yang
menimbulkan masalah dalam diri klien berhasil dihapus atau dihilangkan
maka klien sembuh. Saat memori tidak ada berarti klien tidak pernah
mengalami pengalaman traumatik. Dengan demikian tidak akan ada simtom.
Logikanya sederhana, namun untuk menghapus memori bukan pekerjaan mudah.
Dalam kondisi normal, memori tidak mungkin bisa dihapus atau
dihilangkan. Memori akan hilang bila terjadi kerusakan pada wilayah otak
tertentu.
Teknik hipnosis dengan fokus memandang objek bercahaya atau terang, disebuteye fixation (fiksasi
mata), dan berasal dari riset James Braid. Dulu Braid meminta subjeknya
fokus memandang cahaya lilin atau cermin kecil yang diletakkan dengan
jarak tertentu dari wajah subjek. Saat subjek terus fokus memandang satu
objek tertentu, apalagi yang terang dan bercahaya, mata subjek pasti
menjadi sangat lelah dan akhirnya menutup dengan sendirinya. Saat mata
tertutup, subjek masuk dalam kondisi hipnosis/trance.
Di era hipnosis modern, guna menghindari kerepotan harus menyiapkan bola lampu atau objek bercahaya, eye fixation dilakukan
dengan meminta klien fokus memandang ujung jari kelingking terapis yang
diletakkan di sudut kiri atau kanan atas mata klien. Posisi ini
mengakibatkan otot-otot mata menjadi lelah dengan sangat cepat dan
akhirnya menutup dengan sendirinya. Saat menutup mata biasanya diikuti
dengan mata berkedip cepat atau REM (rapid eyes movement) dan terapis memberi sugesti agar klien menjadi semakin rileks.
Berapa kedalaman hipnosis yang mampu dicapai klien dengan teknik induksi eye fixation?
Terapis
tentu berharap klien mencapai kondisi hipnosis yang dalam. Namun
seberapa dalam pastinya, tidak akan pernah diketahui tanpa dilakukan uji
kedalaman. Selain itu, keberhasilan induksi bergantung pada TEAM yaitu trust, rasa percaya klien pada terapis, expectation, pengharapan klien pada proses yang ia jalani,attitude, sikap klien, dan motivation,
motivasi yang mendasari klien jumpa terapis. Hanya mengandalkan teknik
saja tidak menjamin klien bisa masuk kondisi hipnosis dalam.
Dari
paparan yang disampaikan pada saya, saya simpulkan teknik “menghapus”
memori dengan memandang bola lampu menyala hanyalah satu varian teknik
amnesia. Teknik amnesia hanya bisa bekerja dengan syarat, tidak ada
penolakan dari diri klien, klien dalam kondisi hipnosis dalam (deep trance), kliensangat sugestif,
dan terapis memberikan sugesti dengan cara dan semantik yang tepat.
Amnesia bukanlah hal yang mudah, bisa dibilang mustahil dilakukan,
terutama pada klien tipe (sangat) analitikal.
Katakanlah
memori traumatik klien berhasil “dihapus” apakah klien pasti sembuh?
Belum tentu. Perlu dipahami bahwa simtom muncul biasanya bukan dari
kejadian tunggal tapi dari rangkaian kejadian, dimulai dari kejadian
paling awal, diperkuat oleh satu atau beberapa kejadian lanjutan. Saat
terapis hendak “menghapus” memori kejadian, perlu dipertanyakan telah
dilakukan hipnoanalisis untuk mencari kejadian paling awal atau hanya
berdasar uraian klien.
Misal
klien takut dan cemas bicara di depan umum. Bila terapis hanya
“menghapus” memori klien bicara di depan umum, saat ia telah dewasa,
sedangkan kejadian paling awal terjadi saat klien berusia lima tahun,
maka upaya ini tidak akan mampu menghilangkan simtom.
Amnesia
sejatinya tidak menghapus memori, hanya menyembunyikan memori dari
akses pikiran sadar. Memori tetap ada di pikiran bawah sadar. Dengan
“hilangnya” memori akibat amnesia, klien seolah tidak pernah mengalami
kejadian traumatik, dan “sembuh”. “Kesembuhan” ini bersifat sementara
karena amnesia sama sekali tidak menetralisir emosi yang lekat pada
memori traumatik. Lambat laun, pikiran bawah sadar pasti akan kembali
memunculkan simtom yang sama. Dalam beberapa kasus, bisa lebih parah
dari sebelumnya.
Mari
kita berandai-andai. Misalnya, memori benar bisa dihapus, apa akibatnya
bagi klien? Apakah sudah ditimbang akibat negatif dari penghapusan
memori?
Misal
ada klien wanita, baru putus cinta, datang ke terapis dan minta tolong
untuk dihilangkan perasaan sedih, galau, terluka, sakit hati, agar
biasa move-on. Memori mana yang akan dihilangkan? Apakah memori
saat mereka putus ataukah semua rangkain memori mulai klien berkenalan
dengan mantan pacarnya sampai saat mereka putus?
Bila
memori yang dihilangkan adalah saat mereka putus, dan, sekali lagi
misalnya, memori ini benar-benar bisa dihapus, klien akan mengalami
masalah baru. Di pikirannya, ia belum putus. Lalu, bagaimana hidupnya
akibat penghapusan memori ini?
Bagaimana
bila klien, trauma karena pernah digigit ular berbisa, dan dengan
pertolongan terapis trauma ini dihilangkan dengan cara menghapus memori
tentang kejadian ini? Usai terapi, trauma klien hilang dan klien sama
sekali “tidak pernah” digigit ular. Saat ia, misalnya jumpa ular berbisa
lagi, ia tentu tidak punya data bahwa ular ini berbahaya, tidak
hati-hati, dan bisa digigit lagi. Akibatnya bisa fatal.
Terdapat
dua mazhab dalam aliran hipnoterapi. Pertama, hipnoterapi berbasis
sugesti untuk menghilangkan atau modifikasi simtom. Teknik yang
digunakan sama sekali tidak memroses akar masalah atau bebas konten.
Kedua, hipnoterapi yang secara khusus memroses akar masalah dan terutama
menetralisir emosi yang lekat pada memori traumatik.
Salah satu buku klasik menjelaskan pentingya memroses emosi, untuk mencapai kesembuhan, adalah Studies on Histeria karya Josef Bruer dan Sigmund Freud, terbit tahun 1895.
Pakar
hipnoterapi modern seperti John G. Watkins, Helen H. Watkins, Arreed
Barabasz, Gil Boyne, Randal Churchill, Erika Fromm, Gerald Kein, dan
banyak lagi juga menekankan pentingnya menetralisir emosi pada memori
traumatik.
Saat
memori traumatik berhasil “dibekukan”, memori ini dapat secara permanen
dimodifikasi (Loftus, 1979). Bila memori traumatik awal menyebabkan
simtom dan perilaku maladaptif, maka sudah jelas akan sangat baik bila
memori traumatik ini diganti dengan memori yang lebih baik atau positif
(Watkins dan Barabasz , 2007).
Kata
“ganti” pada pernyataan di atas tidak berarti penghapusan memori. Yang
terjadi adalah memori awal diproses tuntas hingga emosinya menjadi
netral, ia tetap ada namun dorman atau tidak lagi berpengaruh, dan
selanjutnya ditumpuki memori baru yang lebih positif dan baik.
Berdasar
pengalaman klinis dan empiris kami menemukan syarat utama untuk dapat
mengubah memori adalah dengan menghilangkan atau menetralisir emosi yang
lekat pada memori ini. Memori akan sangat kaku dan sulit dimodifikasi
selama masih ada emosi. Kelenturan memori berbanding lurus dengan
intensitas emosi yang lekat padanya.
Beberapa teknik yang pernah kami coba, dalam rangka modifikasi memori antara lain swish pattern, fast phobia cure,
mengubah submodalitas, desensitisasi melalui projeksi objek, dan
sugesti. Dari temuan kami, teknik-teknik ini tidak efektif bila masih
ada emosi intens yang lekat pada memori.
Proses
hipnoterapi sejatinya bertujuan untuk menetralisir emosi yang lekat
pada memori traumatik. Saat emosi berhasil dinetralisir tidak berarti
memori hilang. Memori tetap ada, telah dimodifikasi, klien tetap bisa
mengingat kejadiannya namun tidak lagi terpengaruh. Memori ini penting
karena adalah bagian dari proses belajar dan bertumbuh klien.
Simpulannya,
untuk mengatasi suatu masalah adalah tidak mungkin dengan menghapus
memori karena sejatinya memori tidak bisa dihapus atau dihilangkan
kecuali bila individu mengalami kerusakan atau penurunan kinerja otak.
Bagi para sahabat, praktisi, dan pemerhati hipnosis dan hipnoterapi, berikut ini adalah beberapa buku bagus mengulas memori: Hypnosis & Memory (M. Pettinati (Editor)), Hypnosis, Will, & Memory: A Psycho-Legal History (Jean-Roch Laurence & Campbell Perry), In Search Of Memory : The Emergene Of A New Science Of Mind (Eric R. Kandel), Memory and Hypnotic Age Regression (Robert Reiff and Martin Scheerer), Functional Disorders Of Memory (John F. Kihlstrom & Frederick J. Evans (Editor)), Memory, Trauma, Treatment, & The Law (Daniel Brown, Alan W. Scheflin, & D. Corydon Hammond), Human Memory : The Processing of Information (Geoffrey R. Loftus and Elizabeth F. Loftus), The Myth of Repressed Memory (Elizabeth Loftus and Katherine Ketcham), Memory (Elizabeth Loftus), Clinical Hypnosis & Memory: Guidelines for Clinicians & for Forensic Hypnosis (Corydon Hammond, et al.), dan Memory Quest: Trauma & The Search for Personal History (Elizabeth A. Waites)
Sumber: http://www.adiwgunawan.com
Penguatan Negatif : Manfaat dan Risikonya - tulisan salah satu mentor
Baru-baru ini saya menyaksikan
video pelatihan berbasis terapi yang saya beli di luar negeri dan
menemukan beberapa hal menarik dan penting untuk dibahas dari sudut ilmu
pikiran. Pelatihan ini diselenggarakan di Amerika oleh salah
satu trainer terkenal yang diundang sebuah lembaga keuangan terkemuka
dengan tujuan meningkatkan penjualan.
Salah satu komponen penting
dalam upaya meraih sukses, selain perencanaan atau strategi yang matang
dan terukur, adalah tindakan. Perencanaan sebaik apapun tidak akan bisa
membuahkan hasil bila tidak diwujudkan dalam upaya tindakan konsisten.
Masalahnya, perencanaan
seringkali hanya tinggal perencanaan. Perencanaan dibuat dengan sangat
cermat hanya untuk tidak dilaksanakan karena berbagai alasan. Yang
paling sering adalah penundaan tindakan berkelanjutan.
Dalam konteks penjualan,
penundaan atau ketiadaan tindakan tentu sangat merugikan. Target yang
telah ditetapkan tidak tercapai dan motivasi menurun drastis seiring
waktu berjalan.
Menyikapi hal ini perusahaan
atau lembaga tentu tidak tinggal diam. Berbagai upaya dilakukan untuk
membangkitkan semangat para karyawan atau tenaga penjual untuk melakukan
tidakan sistematis, terstruktur, dan masif untuk bisa segera
meningkatkan kinerja dan omzet penjualan.
Salah satu cara untuk
membangkitkan semangat atau motivasi adalah dengan
mengundang trainer dan menyelenggarakan pelatihan transformasi diri yang
berlangsung selama beberapa hari. Saat ini pelatihan pengembangan diri,
khususnya untuk peningkatan penjualan, sudah tidak lagi sekedar bermain
di ranah motivasi pikiran sadar, tapi sudah masuk ke pelatihan berbasis
terapi yang menitikberatkan otak-atik pikiran bawah sadar dengan
berbagai cara atau teknik. Hal yang sama juga saya dengar dari
seorang country manager di Jakarta yang berkantor pusat di Swedia.
Perkembangan positif ini tentu
sangat menggembirakan. Pelatihan yang semata bermain di ranah motivasi
berbasis pikiran sadar atau kekuatan kehendak (will power), seperti yang
selama ini diketahui, bisa memotivasi peserta pelatihan namun hanya
untuk waktu singkat. Setelahnya, peserta kembali lagi ke pola lama. Ini
tentu akan sangat melelahkan dan membutuhkan biaya yang besar karena
pelatihannya perlu sering diulang.
Sebaliknya, pelatihan berbasis
terapi, bila dilakukan dengan metodologi yang benar dapat memberikan
hasil yang sangat maksimal dalam waktu pelatihan hanya beberapa hari.
Berikut ini dijelaskan beberapa
hal yang pasti dilakukan oleh setiap trainer yang menyelenggarakan
pelatihan transformasi diri berbasis terapi, termasuk yang dilakukan
trainer dalam video yang saya tonton. Informasi ini disampaikan kepada
para pembaca sebagai pengetahuan yang semoga bermanfaat bila mengikuti
pelatihan berbasis terapi.
Untuk bisa melakukan otak-atik
pikiran bawah sadar, ada yang menyebutnya pemrograman ulang, atau
mengatasi mental block, perlu ditetapkan terlebih dahulu apa yang akan
diubah. Ini adalah target perubahan yang akan dilakukan. Misalnya,
perasaan tidak percaya diri, takut penolakan, suka menunda, akan diubah
menjadi percaya diri, berani, giat dan semangat bekerja.
Langkah selanjutnya adalah
masuk ke pikiran bawah sadar. Untuk ini trainer perlu mampu membimbing
para peserta menembus faktor kritis (critical factor) pikiran sadar
mereka. Faktor kritis berfungsi sebagai filter mental yang akan
menyaring informasi atau data yang akan masuk ke pikiran bawah sadar.
Penyaringan dilakukan dengan membandingkan data yang akan masuk dengan
data yang telah ada di pikiran bawah sadar. Bila data tidak sesuai,
sama, atau sejalan pasti ditolak. Bila faktor kritis berhasil ditembus
maka tidak ada lagi filter yang menyaring data dan dengan demikian data
akan dengan mudah dimasukkan ke pikiran bawah sadar.
Sebenarnya, walau faktor kritis
pikiran sadar sudah berhasil ditembus, data yang masuk masih harus
melewati empat filter pikiran bawah sadar. Filter ini adalah filter
keselamatan hidup, filter moral/agama, filter benar/salah, dan filter
masuk akal atau tidak. Bila berhasil melewati lima filter ini, satu
filter di pikiran sadar dan empat di pikiran bawah sadar barulah data
diterima oleh pikiran bawah sadar.
Dalam konteks pelatihan, ada
banyak teknik yang bisa digunakan untuk menembus faktor kritis yaitu
relaksasi mental, melelahkan fisik dan mental, dan menggunakan emosi.
Relaksasi mental dilakukan
dengan serangkaian induksi verbal dengan tujuan membimbing peserta
pelatihan menjadi rileks secara mental dan gelombang otak mereka turun
dari yang dominan beta menjadi dominan alfa dan theta. Untuk melakukan
ini trainer harus sangat fasih dan cakap melakukan induksi, pendalaman
kondisi rileksasi mental dengan teknik yang sesuai, dan cermat karena
induksi dilakukan secara massal, bukan perseorangan. Teknik ini bisa
dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan.
Walau tujuannya sama namun
teknik melelahkan fisik dan mental sangat berbeda dengan teknik
rileksasi mental. Teknik melelahkan fisik dan mental dicapai
dengan trainer secara sengaja melakukan pelatihan dalam waktu yang
sangat panjang. Biasanya mulai pagi jam 08.00 sampai subuh jam 02.00 dan
bahkan ada yang sampai jam 04.00. Selanjutnya peserta hanya diberi
waktu istirahat yang sangat sedikit dan diminta berkumpul kembali di
ruang pelatihan jam 08.00.
Kelelahan fisik yang dialami
akibat kurang istirahat (tidur) selama beberapa hari, karena harus
mengikuti pelatihan mulai pagi hingga subuh, juga mengakibatkan
kelelahan mental. Setelah beberapa hari kurang tidur maka resistensi
peserta terhadap sugesti yang diberikan trainer menjadi lemah dan
sugesti dapat dengan mudah masuk ke pikiran bawah sadar.
Kondisi turunnya resistensi
akibat kelelahan fisik dan mental ini tentu ada sisi positif dan
negatif. Positifnya adalah para peserta secara konsisten berada dalam
kondisi trance selama mengikuti pelatihan. Dengan demikian sugesti yang
diberikan akan sangat mudah masuk ke pikiran bawah sadar mereka.
Negatifnya, ucapan, pikiran, bacaan, apa yang didengar atau ditonton,
sadar atau tidak bersifat dan berlaku sebagai sugesti yang juga langsung
masuk ke pikiran bawah sadar. Dalam hal ini pikiran bawah sadar sangat
terbuka dan rentan terhadap berbagai data yang berasal dari lingkungan.
Bila data yang masuk sifatnya positif dan menguntungkan maka efeknya
juga positif. Namun bila data yang masuk sifatnya kontraproduktif maka
itulah yang akan dialami oleh peserta.
Teknik ketiga adalah
menggunakan emosi. Dalam hal ini trainer secara sengaja membangkitkan
emosi peserta pelatihan. Saat emosi muncul dan dirasakan, pada saat
itulah faktor kritis berhasil ditembus dengan mudah. Yang perlu
dicermati adalah emosi apa yang dimunculkan atau digunakan sebagai kunci
membuka faktor kritis. Ada pelatihan yang berfokus pada emosi negatif
seperti perasaan takut, cemas, khawatir, benci, dendam, perasaan malu,
dan perasaan bersalah, dan ada juga yang fokus pada perasaan positif
seperti cinta kasih, senang, damai, bahagia, perasaan diri layak dan
berharga, semangat untuk berbagi dengan sesama, dan berbagai perasaan
positif lainnya.
Kembali pada judul artikel ini,
sekarang saya secara khusus akan membahas mengenai penguatan negatif.
Penguatan negatif adalah satu bentuk pemrograman pikiran bawah sadar
menggunakan visualisasi yang dipadu dengan sugesti verbal, dan emosi
negatif yang intens.
Cara melakukannya adalah
sebagai berikut. Trainer akan membimbing peserta menyusuri garis waktu
(time line) menuju ke masa depan, misal beberapa bulan, setahun, dua
tahun, lima tahun, hingga sepuluh tahun. Istilah teknisnya future
pacing.
Untuk setiap batas waktu
ini trainer membimbing peserta membayangkan hal negatif yang akan
terjadi bila mereka tidak berhasil mencapai target atau goal yang telah
ditetapkan. Di sinilah pemrograman berbasis emosi negatif dilakukan.
Peserta diminta membayangkan dan merasakan betapa, akibat mereka tidak
sungguh bekerja dan gagal mencapai goal, menderitanya orang-orang yang
mereka kasihi seperti pasangan, anak, dan orangtua karena kegagalan
mereka.
Skenario yang digunakan berbeda
pada setiap batas waktu. Biasanya di awal, misal di batas waktu setahun
ke depan, skenarionya belum terlalu parah atau negatif. Semakin lama
semakin negatif dan intensitas emosi negatif yang digunakan juga semakin
tinggi.
Yang lebih luar biasa lagi,
dalam pelatihan ini trainer meminta peserta membayangan bagaimana kedua
orangtuanya sakit, tidak bisa mendapat perawatan dokter yang seharusnya,
hingga sangat menderita dan meninggal akibat ia tidak melakukan kerja
atau usaha yang seharusnya dilakukan dalam mengejar target atau goal
yang telah ditetapkan. Akibatnya peserta merasa sangat bersalah,
menyesal, sedih, dan juga marah pada dirinya sendiri karena merekalah
yang menyebabkan semua ini terjadi.
Setelah peserta merasakan
berbagai emosi negatif yang berasal dari “masa depan” karena mereka
tidak berhasil mencapai goal, peserta dibawa kembali ke masa sekarang
dan diberi sugesti, “Ini semua belum terjadi. Anda bisa mengubah situasi
ini.”
Dari sudut ilmu pikiran,
pelatihan seperti ini sangat berisiko. Walau telah diberi sugesti “Ini
semua belum terjadi”, di pikiran bawah sadar peserta semuanya telah
terjadi. Emosi yang dirasakan, walau seolah-olah berasal dari masa
depan, sebenarnya dirasakan di masa sekarang karena pikiran hanya
mengenal satu waktu, sekarang.
Di sesi lainnya, seperti yang
saya saksikan di video itu, para peserta diminta untuk menuliskan target
atau impiannya di atas foto orang yang sangat mereka kasihi. Kemudian
mereka diminta untuk berjanji pada orang ini bahwa mereka akan melakukan
apapun untuk bisa mencapai goal ini. Trainer meminta peserta
mengucapkan janji ini berkali-kali, bahkan sambil berteriak.
Setiap kali peserta berteriak,
emosi yang terlibat juga semakin intens dan ini secara otomatis
menempatkan peserta dalam kondisi trance yang dalam. Apalagi dengan
diprovakasi bahwa mereka tidak serius dengan janji mereka. Provokasi ini
terus dilakukan hingga sampai satu titik di mana peserta tampak
histeris.
Salah satu peserta bahkan
berteriak histeris, sambil menangis dan memeluk foto anaknya, berkata,
“Papa pasti berikan apapun yang kamu minta.” Sekilas sugesti diri ini
tampak sangat bagus. Namun, dalam jangka panjang akan tidak baik bagi
peserta ini. Akibat sugesti yang masuk ke pikiran bawah sadarnya dalam
kondisi trance yang dalam, dengan emosi sangat intens, di masa depan ia
tidak akan bisa atau sangat sulit menolak permintaan anaknya, walau
sebenarnya ia tahu ini tidak baik atau tidak boleh.
Apakah penguatan negatif bisa
meningkatkan penjualan? Tentu sangat bisa. Pelatihan ini tentu sangat
mendorong peserta untuk bersungguh-sungguh melakukan kerja atau upaya
untuk mencapai goal. Yang perlu diperhatikan dan disayangkan adalah
dorongan atau motivasi untuk berhasil dilandasi dengan emosi negatif
seperti takut, khawatir, malu, dan terutama perasaan bersalah. Ini
bukanlah cara bijak untuk menimbulkan motivasi internal.
Bila ternyata goal berhasil
dicapai maka program yang telah ditanamkan di pikiran bawah sadar
peserta pelatihan dengan penguatan negatif, yaitu keluarganya akan
menderita bila ia tidak mencapai goalnya, dan berbagai emosi yang
menyertai visualisasi ini bila ia gagal, seperti perasaan takut, cemas,
sedih, menyesal, dan bersalah, tidak akan ia alami.
Apakah mungkin peserta tidak
berhasil mencapai goalnya walau telah dibantu dengan pemberian sugesti
atau pemrograman pikiran bawah sadar? Jawabannya, “Sangat mungkin.”
Data atau program yang telah
berhasil masuk atau dimasukkan ke pikiran bawah sadar tidak berarti
pasti bekerja seperti yang diharapkan. Program ini akan bersaing dengan
program lain yang telah lebih dulu ada di pikiran bawah sadar. Kekuatan
masing-masing program ini akan menentukan perilaku atau tindakan
seseorang. Bila program baru lebih kuat dari program lama maka peserta
akan bertindak seperti yang mereka inginkan, sejalan dengan tujuan
pelatihan. Bila program lama lebih kuat maka peserta tidak akan
mengalami perubahan berarti.
Apa yang akan terjadi bila
ternyata mereka tidak berhasil mencapai goal itu? Yang terjadi adalah
bisa saja keluarganya tidak menderita seperti yang dibayangkan.
Keluarganya baik-baik saja. Namun…. skenario yang pernah ditanamkan di
pikiran bawah sadarnya tetap akan berjalan. Walau dalam kondisi riil
keluarganya baik-baik saja namun di pikiran bawah sadar semuanya bisa
terjadi persis seperti yang telah diprogramkan karena ia gagal mencapai
target. Ini tentu akan sangat tidak baik dan merugikan hidup peserta
pelatihan ini.
Saya bisa memahami alur
pikir trainer ini yang mendasari pelatihannya pada pemikiran bahwa
motivasi dan perilaku manusia didorong oleh dua kebutuhan dasar yaitu
menghindari rasa sakit (pain) dan mengejar rasa senang (pleasure). Ini
adalah pandangan behavioristik yang belum tentu cocok diterapkan pada
setiap orang dan dalam setiap situasi.
Manusia adalah makhluk berakal
budi. Ada cara lain yang lebih bijak, menurut hemat saya, untuk
memotivasi seseorang untuk bertindak dan maju. Salah satunya adalah
dengan meningkatkan kesadaran diri, kebermaknaan hidup, dan menemukan
hasrat (passion) dan tujuan hidup yang sesungguhnya.
Sumber : www.adiwgunawan.com
Selasa, 07 Februari 2017
Hati itu seperti batang air di tangan Tuhan, dialirkan ke mana Dia inginkan.
Mau menulis....
Khusus buat yang pesan post ini, tapi tidak tau apa yang harus ditulis, sister.
Waktu awal bikin blog ini, niatnya hanya buat curhat dan posting yg ngeroh2, haha.
Sudah coba berdoa, tapi ga dapat apa2 :P
Mungkin karena pikiranku sudah dipenuhi oleh bayangan2 foto yang di bbm tadi :)
Sekarang cuma bisa bilang, I love you.
Everything will be okay.
Tau kenapa istri lot tidak berada bersama dengan lot selamanya?
Sederhana.
Karena dia berbalik dan memandang ke belakang.
Saat Tuhan menggerakkan segala sesuatu untuk membuat kita pindah, berbalik dan terus melihat ke belakang akan mencegah kita memandang apa yang ada di depan yang Dia rancangkan bagi kita.
Sering yang di depan memang terlihat sangat menakutkan.
Dan kita lebih senang memandang ke belakang.
Memories itu manis, sedangkan masa depan yang belum pasti bisa membuat kita gemetar.
Tapi di depan sana, juga tersedia peristiwa2 manis untuk dijadikan memory yang indah.
Semua orang yang menangis hari ini karena tidak mengerti rencana Tuhan, di depan sana, suatu hari nanti pasti berkata,
Tuhan benar... Dia selalu benar.
Apa yang dilakukannya hari ini, bisa tidak dipahami, tapi bisa dipercayai.
Kita pasti akan merindukan masa2 indah itu.
Tapi bukankah pindah ke tempat yang baru, kita bisa menulis kisah yang sama di sana?
Tempat latihan yang baru... tempat berdoa yang baru... tempat menyembah yang baru...
Dan mungkin, seseorang yang baru...
Yang kalau Tuhan tidak memindahkan kita dari tempat yang lama, kita tidak akan berjumpa dengan orang2 (atau satu orang saja) yang Dia maksudkan untuk kita.
Ahaaayyyyyy.
Entah yang terakhir itu karangan atau nubuatan :P
Air Terjun Waktu Itu
Semuanya tau, aku tidak suka kegiatan yang melibatkan terlalu banyak aktivitas fisik di alam.
Mendaki gunung? Lupakan.
Turun ke air terjun? Lupakan.
Aku tidak bisa memahami sampai detik ini, apa nikmatnya melihat pemandangan alam setelah perasaan ingin pingsan yang muncul dalam prosesnya.
Bagaimana aku bisa menikmati keindahan kalau aku sudah kelelahan?
Dibanding harus bangun pagi2 dan bersiap mendaki gunung, jauh lebih menyenangkan memeluk bantal pink ku, menarik selimut, dan mendengkur... kemudian terbangun karena bau masakan mami :D
Tapi waktu itu.... dan hanya waktu itu.....
Teman2 berhasil juga memaksa aku ke air terjun yang masih lumayan perawan.
Apa maksudnya lumayan perawan? Bukannya hanya ada perawan dan tidak perawan? LOL.
Mungkin maksudku dengan lumayan perawan itu, sudah tidak perawan tapi masih sempit saja, huahauahaua.
Berasa seperti perawan. Hahahahaha...
Tapi iya, air terjun itu benar-benar masih berasa perawan (aku kok jadi ngomong kayak cowok?) *lupakan.
Sebelum makin menjadi, ini jalan menuju air terjun yang gambarnya aku post di atas:
Gank kampus yang memaksa aku ke sana, dan ujung2nya sempat nyaris menjadi kasus karena kami membawa 2 orang dosen MUDA dan GANTENG dari luar negri ke area berbahaya itu.
Malam sebelum hari itu, hujan turun lumayan deras dan lama.
Pagi hari, kami menempuh perjalanan yang sangat sukar karena tanahnya menjadi licin.
Yang di foto itu, belum apa2. Ada bagian dari perjalanan itu yang sangat berbahaya.
Jalan yang lebarnya hanya setengah meter, licin, curam, dan sebelahnya jurang.
Dan aku tergelincir.
Jatuh ke jurang.
Untung masih sempat tersangkut di bebatuan yang tumbuh agak tajam di tebing.
Lalu salah seorang dosenku yang ganteng menyelamatkan aku.
Aku tau itu so sweet...
Tapi sama sekali tidak sweet saat itu terjadi. Percayalah.
Perjalanan dilanjutkan.
Ketemu lagi lokasi yang agak rawan.
Mungkin sebenarnya aman saja.
Tapi ketakutanku karena jatuh itu membuat aku sama sekali tidak mampu melangkah.
Semua motivasi kawan2ku tidak mampu membuatku bergerak.
Tapi pada saat aku mengangkat wajahku, sahabatku yang sudah lebih dulu melewati rintangan itu menatap langsung ke mataku dan penuh keyakinan berkata,
"Petra, Tuhan tidak akan membiarkanmu mati."
Dan aku pun melangkah.
Sejak saat itu, setiap kali aku menghadapi berbagai peristiwa yang luar biasa menyesakkan dan merasa tidak ada seorangpun bersamaku, termasuk menghadapi semua persoalan dan rasa sakit, aku kembali ke peristiwa itu, untuk mendengar kembali sahabatku yang mengatakan dengan segenap hatinya,
"Petra, Tuhan tidak akan membiarkanmu mati."
Langganan:
Postingan (Atom)