Kamis, 16 Februari 2017

Curhat lagi :D



Tidak pernah berpikir apa yang akan terjadi di hari2 di depan.
Aku dulu berpikir bahwa mungkin kamu memikirkannya juga. Tapi mungkin tidak sepintar aku yang menemukan solusi.
Tapi akhirnya lama kelamaan aku belajar, bahwa kamu sama sekali tidak pernah memikirkan apa2.
Mungkin karena terlalu dimanjakan.
Dan segala sesuatu dalam hidupmu terbiasa dibereskan oleh orang lain.

Dan walau bagaimanapun, aku sakit hati juga.
Karena aku tau bahwa jika sesuatu, atau seseorang itu penting bagi kita, kita akan memikirkan mereka. Itu otomatis berlaku pada manusia.
Tidak memikirkan sesuatu, adalah pertanda sangat jelas bahwa sesuatu itu tidak penting bagi kita.

Dan kamu tidak pernah memikirkannya sama sekali.

Kamu tidak pernah memikirkan akan seperti apa hidup kita di hari2 mendatang.
Kamu tidak pernah memikirkan segala konsekuensi yang aku hadapi, dan bagaimana El Rapha akan terpengaruh dengan itu semua.
Kamu benar2 tidak peduli.
Dan aku tidak tau apalagi yang harus aku lakukan untuk membuat kamu memperhatikan.

Sahabatku bilang, itu bukan cinta.
Kamu tidak mencintai kami... tidak peduli berapakali pun kamu mengatakan sebaliknya.
Cinta itu menggerakkan orang.
Cinta itu mendorong manusia untuk melakukan sesuatu.
Cinta itu membuat manusia mau berjuang.

Terngiang perkataan papi dulu, waktu pertama kali aku divonis kanker oleh dokter.
"Dia itu ga sayang sama kamu. Laki2 kalo sayang sama perempuan, bukan seperti itu."

Dan waktu itu aku berpikir mungkin itu hanya karena papi saja yang memang ga suka sama dia dari sejak awal kita menikah karena perbedaan denominasi.

Aku merasa sudah cukup aku memainkan permainan melankolis emosional ini.
Sesuatu harus sungguh2 berubah.
Dan aku pikir aku harus melakukan suatu tindakan yang lebih radikal lagi.

Tuhan, tunjukanlah tanda ketiga yang aku minta itu.
Siap atau ga siap, aku menurut saja.
Supaya semua ini cepat selesai, dan aku cepat beralih ke fase hidup berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar