Senin, 16 Januari 2017
A Listening Heart
Di dalam pencarian kepekaan ini, ditambah dengan berbagai persoalan kesensian hati sendiri, plus masalah2 besar yang muncul karena resiko petualangan, aku jatuh sakit sudah lebih dari sebulan.
Aku tau bahwa pikiran yang penuh kekuatiran menurunkan kondisi kesehatan manusia.
Tapi juga terlalu banyak berdoa, bisa membuat sakit.
Sakit karena kelelahan tentu saja.
Kalian pikir berdoa itu tidak melelahkan?
Kecuali mungkin kalau kalian berdoa hanya sekedar berdoa, sekedar cuap2 dan selesai.
Berdoa itu peperangan... sama seperti daniel yang berdoa, dan di udara ada peperangan antar malaikat.
Apa coba yang malaikat Tuhan katakan?
Doamu daniel, sudah didengarkan sejak hari pertama, tapi saat si malaikat mau membawa jawaban doa itu, dia dihadang oleh malaikat yang jahat, dan berperanglah mereka 21 hari lamanya, sampai mikael datang. Lalu malaikat yang pertama itu pergi untuk membawa jawaban doa daniel, dan meninggalkan mikael berhadapan dengan malaikat jahat itu.
Dan setelah selesai semua penglihatan itu, daniel jatuh sakit, tidak bisa bangun berhari-hari.
Jadi semua sudah komplikasi.
Aku lagi banyak pikiran, memang kelelahan, ditambah aktivitas rohani yang juga menghabiskan banyak tenaga.
Aku benar2 berdoa 3-4 jam dalam bahasa roh setiap hari.
Tidak termasuk doa dalam bahasa indonesia.
Dan bapa kami juga salam maria.
Dan aneka devosi pada para saints! (sounds so frustrated kan?) :D
Bahkan di hari2 terakhir ini, aku berdoa 100x bapa kami dan 300 kali salam maria.
Niatnya selesai dalam 1 hari, tapi akhirnya selesai dalam 2 hari.
Capek sekali...
Semua demi kepekaan yang aku minta.
Samar2 di telingaku suka terdengar perkataan elia pada elisa, saat elisa meminta 2 bagian dari roh elia.
"Apa yang kau minta itu sukar, tapi kalau kau bisa melihat aku terangkat daripadamu, apa yang kau minta itu akan diberikan."
Kalangan karismatik seringkali berbicara tentang double portion anointing itu: dua bagian dari roh.
Karena melihat keajaiban yang menyertai pelayanan elisa 2x lebih hebat dari pelayanan elia.
Mereka mulai meminta double portion dari si itu dan si ini...
Tapi dalam 18 tahun, aku belum pernah melihat seorangpun yang sungguh2 mendapatkan hal yang seperti itu.
Aku tau bahwa apa yang aku minta itu sukar.
Tapi sukar itu bukan tidak mungkin.
Aku terus menerus mengutip apa janji J:
Mintalah apa saja yang kamu inginkan dalam namaKu, dan Aku akan memberikannya. Dan jika Aku tidak memilikinya, Aku akan menciptakannya bagimu.
Tetap, tidak ada yang terjadi.
Kuasa Allah tetap turun sebentar, lalu naik lagi.
Dan aku mulai mempertanyakan apa yang selama ini aku percayai.
Jangan2 bahasa roh itu palsu.
Jangan2 babtisan Roh Kudus itu bukan seperti apa yang aku ketahui selama ini.
Jangan2 aku salah tentang segala karunia itu...
Jangan2 aku denial tentang segala perbincangan tentang Tuhan dan pekerjaanNya itu.
Jangan2 aku membodohi diriku sendiri.
Jangan2 aku tidak pernah dibabtis dengan Roh Kudus...
Jangan2 yang selama ini ku pikir mendengar Tuhan hanya sebuah tingkat mendengarkan diri sendiri yang lebih dalam...
Jangan2 semua yang aku percayai sebagai benar selama 18 tahun ini, yang membuat aku rela menyerahkan nyawaku dan segalanya dalam hidupku, hanyalah penipuan psikologis.
Sebab kalau nyata, kenapa untuk hal mudah dan bisa memiliki berbagai options jawaban, aku bisa mendengarkan Tuhan dengan sangat baik dan sangat mudah menerima hikmat yang aku perlukan?
Ke manakah Tuhan ingin aku tinggal.... manado, bali, atau jakarta...
Ke manapun jawabannya, tidak ada seorangpun yang bisa membuktikan yang mana yang diinginkan Tuhan.
Itu adalah konteks iman semata.
Tapi coba bandingkan dengan, bertanya pada Tuhan, hari ini di rumah bersalin A, ada berapa bayi perempuan yang lahir dan siapa saja nama mereka?
Itu bukan lagi konteks iman.
Itu bisa langsung dibawa ke pembuktian.
Siapa saja bisa dengan mudah membuktikan apakah itu suara Tuhan atau bukan.
Kepekaan yang seperti itu yang aku inginkan.
Sebenarnya bukan untuk sok jagoan dan bergaya sakti...
Tapi untuk menantang diri sendiri masuk ke dalam pengalaman yang jauh lebih murni dengan Allah.
Sebagai sebuah upaya untuk memuaskan kerinduan...
Untuk mengucapkan permohonan,
Bahwa kami telah mendengar perbuatanMu dahsyat di masa lalu...
Nyatakanlah lagi seperti dahulu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar