Selasa, 17 Januari 2017
Empat Perempuan Dalam Gereja 02 - Imported
Perempuan itu pernah dipukul sama temenku yang jago karate :D
Karena di tengah2 ibadah dia berteriak sama temenku yang lagi pimpin pujian, "lu memang lonte seperti Tuhan Yesus!" hahahahaha..
Perempuan itu juga pernah diusir (secara baik2) dari seminari para frater, karena diijinin menginap beberapa hari di seminari (karena dia ga punya tempat tinggal tetap) tapi dia malah menggantung bra dan celana dalamnya (memang di jemuran sih) di antara baju2 putih para frater =)) =))
Semua orang di gereja mengenalnya.
Bagaimana bisa ga kenal, kalo tiap masuk gereja dia bisa bikin tanda salib lebih dari 30 kali? hahahaha..
Perempuan itu adalah perempuan yang paling terkenal di seantero gereja katolik kota kami.
Nomor dua paling terkenal, setelah Bunda Maria. Percayalah.
Tapi biar bagaimanapun, ketertarikanku pada orang gila sejak awal mulai pelayanan, membuat aku punya extra kesabaran sama perempuan itu.
Meski aku tidak pernah mengerti tentang hubungan planet2 dan malaikat2 juga santo fransiskus yang diceritakannya, aku tetap suka juga mendengar cerita2nya, LOL.
Meskipun sering kalo dia ngotot anaknya yang masi SD harus jadi singer di praise n worship meeting, dengan suara yg melengking2 ga aturan, dan bikin aku ingin merebut mic dari tangan anak kecil itu, ga peduli dengan image semua orang terhadapku, yeah.. ku pikir aku punya kasih sayang yang khusus untuk perempuan itu. hahahaha..
FYI, dan only FYI, dia pernah mendekati aku seusai suatu ibadah, melapor bahwa dia kuliah lagi (oh hellow, dia hanya lebih muda 3 tahun dari nyokapku), dan dengan penuh senyum ketulusan aku say congratz to her, lalu dia memelukku, cipika cipiki, dan aku juga memeluknya dengan segenap cinta.
Oh okay, dan karena peristiwa itu aku diledek habis2an :(
Dia pernah satu tempat kerja dengan tanteku.
Anak keluarga yang lumayan kaya di kota kami, menikah dan hidup bahagia.
Berpendidikan tinggi, dan sangat luar biasa fashionable.
Setiap dua bulan bolak balik singapore cuma buat belanja.
Anaknya yang pertama cowok. Yang kedua cewek.
Everything is perfect sampe saat dia melahirkan anak ceweknya.
Baru saja selesai melahirkan anaknya, pulang ke rumah dari rumah sakit, dia mendapati suaminya lagi have sex dengan sahabat baiknya di kamar tidur mereka.
Dan mulai sejak itu dia berubah.
Dia kehilangan kendali pada pikiran2 dan emosi2nya.
Aku bahkan pernah liat dia memandikan anak perempuannya yang baru pulang sekolah di toilet gereja, lalu baju kering anaknya jadi basah lagi, karena tidak ada handuk untuk mengeringkan badan.
Aku tanyai, kenapa ga bawa handuk.
Dengan polos si anak sd menjawab, ga punya handuk kak.
Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan.
Tapi bila suatu saat aku bisa melakukan sesuatu, aku pasti akan melakukan sesuatu.
Mungkin waktunya akan segera datang..
Karena Tuhan tidak pernah berhenti menaruh dirinya dalam hatiku.
Semoga.
Semoga bukan hanya kepedulian dari sisi melankolisku.
Perempuan itu mengikuti kami sampai keluar gereja.
Terus berbicara tanpa henti tentang ibadah dan Roh Kudus di dalamnya, tentu saja dengan versinya yang sinting.
Aku cuma bisa berbisik sama Tuhan,
I know You care, God.
Lalu diam.
Tidak mencoba menasihati Tuhan, seperti yang sering aku lakukan.
Belajar seperti Maria, yang tidak menyuruh Tuhan melakukan sesuatu.
Hanya sesederhana mengatakan, mereka kehabisan anggur.
Karena kesederhanaan itu mungkin berarti, ... they may in trouble now. but I know that You care,
and I'm done :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar