Selasa, 17 Januari 2017
Ternyata Bukan Swiss! 02
Aku tidak tau siapa dia.
Usianya jauh di atasku, sudah sepantasnya menjadi kakekku.
Mukanya bulat, agak gemuk, rambut putih keperakan, dan aku menyukai caranya tersenyum.
Sangat mendamaikan hati.
Dan aku juga tidak tau darimana aku mengenalnya.
Aku hanya sesederhana tau bahwa aku, mengenalnya.
Dan aku pertama kali melihat dia, berjalan bersamaku memasuki sebuah gedung yang tidak terlalu tinggi. Mungkin hanya 6 lantai.
Itu sebuah gedung yang mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan real estate.
Aku masuk bersama dia, dan lalu aku tidak melihat apa2 lagi.
Kemudian masih di penglihatan yang sama, aku kini berada bersama orang2 yang tidak aku kenal di sebuah ruangan yang sumpek.
Penuh dengan buku2 dan berbau perabotan tua.
Di depanku ada seseorang yang menyodorkan banyak sekali surat untuk ditandatangani.
Di sebelah kiriku duduk dua orang, seorang pria seorang wanita, yang juga tidak ku kenal.
Di sebelah kananku di antara aku dan orang yang menyodorkan banyak surat itu, berdiri tiga orang dengan pakaian yang sangat rapih. Jas dan dasi (haih!).
Hanya sampai di situ (yang bisa ku ceritakan) :D
Selebihnya, adalah pemandangan2 menyejukkan hati.
Setelah belasan tahun, akhirnya aku mengetahui bahwa itu bukan Swiss.
Ckckckckckc.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar